BID’AH ADALAH TINDAKAN MENGOLOK-OLOK DAN MEREMEHKAN ALLAH TA’ALA DAN ATURAN-NYA.
.
Saya buat suatu perumpamaan untuk kalian, para penyeru dan pelaku Bid’ah dalam Syariat.
.
Bagaimana jika kalian memiliki karyawan namun kerjanya tidak mengikuti aturan-aturan yang telah kalian tetapkan dengan alasan dipandang baik dalam pandangan dan perasaannya saja ?
.
Pastilah kalian menilai bahwa karyawan kalian telah meremehkan, merendahkan dan mengolok-olok kalian dan aturan-aturan yang telah kalian tetapkan sehingga yang kalian lakukan adalah memecatnya.
.
Bagaimana dengan Allah yang telah menciptakan kalian dan telah menetapkan aturan dalam beribadah kepada-Nya haruslah mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan melarang perbuatan Bid’ah dalam Syariat.
.
Kemudian manusia yang diciptakan oleh-Nya itu tidak mengikuti aturan yang telah Allah tetapkan dengan alasan hanya memandang baik dalam pandangan dan perasaannya saja atau bahkan berbuat seenaknya.
.
Bagaimana menurut kalian ?
.
Ketahuilah ! bahwa perbuatan Bid’ah dalam Syariat itu merupakan bagian perbuatan dan tindakan meremehkan, merendahkan dan mengolok-olok Allah dan aturan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.
.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
.
وَلَئِن سَأَلۡتَهُمۡ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلۡعَبُۚ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ لَا تَعۡتَذِرُواْ قَدۡ كَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡۚ إِن نَّعۡفُ عَن طَآئِفَةٖ مِّنكُمۡ نُعَذِّبۡ طَآئِفَةَۢ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ مُجۡرِمِينَ
.
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok ?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman.”
.
- QS. At Taubah [9] : 65- 66
.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata,
.
“Melakukan bid’ah dalam perkara agama hakikatnya termasuk bentuk mengolok-olok Allah. Sebab, engkau mendekatkan diri kepada-Nya (beribadah) dengan sesuatu yang tidak Dia syariatkan.”
. - Al Qaulul Mufid, I/67
.
Sudah direnungkan ? Sudah ? takutlah dan taubatlah !
.
(Atha bin Yussuf)
Leave a Reply