[1] Perdukunan adalah kekufuran. Jika perdukunan dipersatukan, maka sama dengan menjamak banyak kekufuran.
[2] Di antara faktor -yang saya amati- klenik mulai laris kembali saat ini adalah menjamurnya channel-channel misteri, seperti channel orang indigo (pendusta), explorasi tempat-tempat keramat untuk mencari hantu, dan kisah-kisah rekaan perihal jin.
[3] Para dukun -semoga Allah menghinakan mereka- ingin mencitrakan positif kedustaan dan kehinaan mereka di mata masyarakat, supaya mereka diterima dan kehadiran mereka dianggap biasa.
[4] Merupakan tugas dai Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan kaum Muslimin yang berpegang pada aqidah Islam sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan as-Sunnah, untuk membentengi diri, keluarga dan masyarakat dari praktek, propaganda dan eksistensi dukun dan perdukunan.
[5] Para dukun -semoga Allah menghinakan mereka- adalah para wali setan, yang mengikuti jejak Iblis. Mempropagandakan pohon terlarang sebagai pohon keabadian. Maka, jika Anda tidak ingin mengkhianati akal sendiri, jangan mengikuti jejak mereka yang penuh tinja kemerosotan aqidah. Pakaian boleh serupa, namun bedakan antara tinja, darah dan susu murni.
(Ust Hasan Al Jaizy)
Leave a Reply