
Diantara kalimat toxic sejak jaman jahiliyah kuno hingga sekarang yang masih sering dilontarkan pelaku kesyirikan adalah : “ini hanya ikhtiar, takdirnya Allah yang tentukan”.
Ya memang begitu, banyak manusia terjerumus dalam kesyirikan bukan secara rububiyahnya, melainkan dalam hal al uluhiyah. Bahkan mungkin dia tahu itu kesyirikan, namun syahwatnya lah yang mengkaburkannya. Dan tetap Allah katakan mereka pelaku kesyirikan.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
(QS. An Nisaa’ : 48)
Maka bersyukurlah jika kita masih mendapat taufiq Allah berupa aqidah yang benar serta keteguhan ilmu dan iman. Sungguh itu rizki yang begitu mahal.
Fahmi Nurul Akbar
Leave a Reply