Anâ ditanya: “Kok bisa ya orang sebucin itu karena cinta, bahkan disakiti sekalipun masih memaafkan ?.”
Anâ: “kalau ana hanya bisa berdo’a agar dilindungi Allâh dari hal semacam itu, dan anâ gak bisa komentar lebih khawatir hal serupa mengenai anâ, lalu dengan sebab ucapan anâ, anâ akan melakukan hal serupa. Ketahuilah kita bisa mengomentari kehidupan orang lain yang pelik karena saat ini kita berada di posisi stabil, emosional waras, dan dalam keadaan aman. Andai kita berada di posisi yang sama belum tentu kita bisa istiqâmah dengan ucapan kita di saat waras.”
Kata para pujangga Arab:
“Cinta itu bagian dari penyakit gila”.
Kalau orang sedang gila maka akal mereka tak akan mampu menjangkau logika yang sehat.
Betapa banyak dengan sebab cinta orang melepaskan agama mereka, karena cinta betapa banyak manusia menjalin hubungan terlarang, dan karena cinta betapa banyak orang menjadi hamil di luar nikah.
Nasehat anâ:
“Berusahalah menghindari tempat-tempat yang dapat mendatangkan fitnah cinta, bila melihat orang sedang terfitnah oleh cinta maka banyak memohon perlindungan kepada Allâh, jangan banyak mencela mereka yang sedang diuji dengan fitnah cinta karena bisa saja suatu saat engkau akan diuji dengan hal serupa, dan nasehatilah mereka yang sedang terfitnah agar kuat untuk bangkit dari keterpurukan dan keluar dari fitnah, serta tidak menjatuhkan mereka, kemudian tutupilah aib mereka dan semoga Allâh menjagamu dari ketergelinciran serta menutupi aibmu tatkala dirimu tergelincir ke dalam suatu dosa”.
Ustadz Hanafi Abu Abdillah Ahmad
Leave a Reply