Tentang Mencela Orang yang Ibadahnya Tidak Serajin pada Bulan Ramadhan

Di antara kekeliruan sebagian da’i menurut Syaikh ‘Ushaimi adalah mereka mencela orang yang setelah Ramadhan ibadahnya tidak serajin ketika Ramadhan.

Nabi sendiri membedakan kesungguhan beliau untuk Ramadhan dengan selain Ramadhan. Aisyah mengatakan:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يَجْتَهِدُ في رمضان ما لا يَجْتَهِدُ في غيره

“Nabi bersungguh-sungguh ibadah ketika Ramadhan dengan kesungguhan yang lebih daripada bulan selainnya” (HR Muslim)

Artinya, memang sudah selayaknya ibadah di bulan Ramadhan lebih banyak daripada selainnya. Begitu pula di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Yang tercela adalah jika ibadah2 tersebut lenyap tidak dilakukan lagi. Contoh, baca Quran cuma ketika Ramadhan, maka ini tercela. Adapun jika target/intensitasnya saja yang berkurang/kembali normal maka ini tidak tercela. Artinya memang dia mengistimewakan Ramadhan dibandingkan bulan2 selainnya.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=SfDgFHjyJG4

Ustadz Ristiyan Ragil Putradianto

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑

%d bloggers like this: