Tanda-Tanda Kebahagiaan Seseorang

Di antara Tanda-Tanda Kebahagiaan Seseorang

قال ابن القيم رحمه الله: مِن علامات السعادة والفلاح أن العَبدَ كلما زِيدَ في عِلمِه زِيدَ في تَواضُعِه ورَحمتِه وخَوفِه وحَذَرِه، وكلما زِيدَ في عُمرِه نقَص مِن حِرْصِه، وكلما زِيدَ في مَالِه زِيدَ في سَخائِه وبَذْلِه، وكلما زِيدَ في قَدْرِه وجَاهه زِيدَ في قُرْبِه مِن الناس وقَضاء حَوائِجِهم والتواضع لهم.

الفوائد لابن القيم: (ص: 155)

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
Diantara tanda-tanda kebahagiaan dan keberuntungan

☘ Bahwa seorang hamba itu setiap kali bertambah ilmu yang ia miliki maka semakin bertambah pula tawadhu’, kasih-sayang, rasa takut (kepada Allah) dan sifat waspada kepada-Nya.

☘ Serta setiap kali bertambah usianya berkurang ambisinya terhadap dunia.

☘ Setiap kali bertambah hartanya, maka bertambah pula kedermawanan dan sedekahnya.

☘ Setiap kali bertambah kedudukannya bertambah pula kedekatannya kepada manusia, menunaikan kebutuhan mereka dan rendah hati’ kepada mereka.

Kitab al-Fawaid karya Ibnul Qayyim rahimahullah hal: 155

Alih Bahasa:
Hari Febriansyah

Baarakallah fikum

Ahlul Akhirah

As-Syaikh Ibnu ‘Utsaimîn rahimahullâh berkata:

“Engkau akan dapatkan ahlul âkhirah (orang yang mementingkan akhirat) mereka tidak memperdulikan apa saja dari dunia yang terluput oleh mereka, jika ada sesuatu dari dunia yang datang kepada mereka, mereka menerimanya, dan jika ada sesuatu yang terluput oleh mereka, mereka tidak perduli dengannya.”

[Syarh Riyâdhis Shâlihîn 3/48]

IG Penerjemah: @mencari_jalan_hidayah

Kita Ini Suka Aneh.

Merasa sakit hati sampai ke ubun-ubun saat dizalimi orang, dan berharap kehancuran orang yang menzalimi kita.

Kita selalu mengingatnya dan selalu ingat bahwa Allah maha keras siksa-Nya.

Padahal kezaliman tersebut adalah hukuman sebagai balasan atas kezaliman dengan damage level yang sama yang pernah kita lakukan di masa lalu kepada orang lain.

Tapi kita lupa dan hanya ingat bahwa Allah maha penyayang.

Ketenaran

Wahai orang-orang yang tertipu, ketahuilah bahwa ketenaran itu bukan nikmat, bukan pula rahmat, tapi ujian berat.

‎ Ustadz Yulian Purnama حفظه الله

Maksiat Membuat Semua Urusan Dipersulit

Tidaklah pelaku maksiat melakukan suatu urusan, melainkan dia akan menemui berbagai kesulitan dan jalan buntu dalam menyelesaikannya. Demikianlah faktanya.

Sekiranya orang itu bertakwa kepada Allah, niscaya urusannya dimudahkan oleh-Nya. Begitu pula sebaliknya, siapa yang mengabaikan takwa niscaya urusannya akan dipersulit oleh-Nya.

Alangkah mengherankan! Bagaimana mungkin seorang hamba menyaksikan pintu-pintu kebaikan dan kemaslahatan tertutup serta jalan-jalannya menjadi sulit, tetapi dia tidak mengetahui dari mana asalnya?

(Ad-Daa’ wad Dawaa’, Bab Dampak Negatif Maksiat dan Dosa, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. hal. 136).

Menyepelekan Ikhtilat: Awal Mula Maksiat yang Dahsyat

Ukhti yang cantik-cantik…
Hati-hati yaaa, jaga diri..
Jangan sampai atas nama dauroh, rihlah, rapat, tugas kerja, dinas malam lalu menyepelekan ikhtilat campur baur laki perempuan. Setan itu lebih tergugah buat godain orang ngaji karena kalau jatuh dalam maksiat maka dampaknya dahsyat.


“Banyak madhorot yang seringnya dianggap sepele oleh kita, bahkan yang sudah ngaji. Pergaulan ikhtilat laki perempuan juga sering dianggap biasa dengan alasan “mau gimana lagi”.

Coba bayangkan jika seorang lelaki di tempat kerjanya campur dengan wanita…
“Terus kenapa? Ya mau bagaimana lagi?”
“Tuh, kan….antum belum apa-apa sudah terjebak “mau gimana lagi”. Akhi, mustahil wanita bekerja diluar dan bergaul sama banyak orang lalu nggak pake dandan! Laki juga sama! Coba kita bandingkan, saat di tempat kerja dengan banyak ketemu teman sekerja atau sekantornya itu berapa jam? Katakanlah 5 sampai 6 jam ngobrol diselingi canda-canda, ketawa bareng, dan mungkin lebih dari itu bagi yang tidak kenal ngaji, Wallahu A’lam, dan selama itu pula bisa saling lihat dengan tetap sama-sama rapi, wangi nggak ada bau terasi, plus nggak ada pemandangan daster sobek ditambah wajah ori alias original alias free dempul, lalu coba saat berada sama pasangannya di rumah dengan segala tetek-bengek urusan rumah!
5 jam di kantor serasa surga, Akhi!

Sampai ada perceraian suami istri juga karena istrinya kerja di kantor! Ada teman sekantornya laki-laki yang merusak rumah tangganya setelah terjadi konflik sekian waktu dan akhirnya bilang, saya siap menjadi suamimu! Kurang ajar, nggak?
Ada juga kasus lain akhirnya sampai naudzu billah keduanya berzina karena seringnya bertemu saat dinas malam!

Kita ini diuji oleh Allah, dan semoga bukan dihukum, dengan sikap kita yang seringnya menyepelekan nasihat Allah dalam Al-Qur’an, sekali lagi hanya karena kita beralasan darurat mau gimana lagi! Sedang kita tak pernah berusaha mengakhiri kondisi darurat kita. Darurat itu dibolehkan bila memenuhi syarat-syaratnya, tapi juga memiliki masa, tidak sepanjang hari dan selama-lamanya kita dalam kondisi darurat, kenapa? Karena orang ada yang akhirnya menikmati kondisi darurat karena boleh ini boleh itu yang pada asalnya dilarang dalam agama.
Kadang kita juga bermudah-mudah dalam urusan pergi Ikhwan akhawat bareng ke suatu tempat dengan alasan daurah, rihlah , rapat dan lain sebagainya, seakan sudah darurat. Padahal kalau nggak pergi juga nggak ada yang terancam nyawa, harta dan lain sebagainya.
Antum tahu nggak, salah satu rahasia yang tersimpan dalam semua kisah Adam dan iblis yang Allah sampaikan berkali-kali dan semuanya tentang dendam iblis kepada Adam hingga satu-satunya keinginan iblis adalah membuat Adam dan Hawa telanjang?”

“Wah, seru nih kayaknya..!”
“Bentar, sudah sendok terakhir nih….”
“Halah…bilang aja ente mau nambah lagi!”
(Bingung nih, pemirsah…antara nambah es kopyor semangkuk lagi apa mritilin gurame?)


(Fairuz Ahmad)


“Sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah.” (QS. an-Nisa:76)
“Sesungguhnya tipu daya wanita adalah besar.” (QS. Yusuf:28)

Beratnya Kesabaran Menahan Akibat Dosa

Bila Allah memberimu musibah berupa dizalimi orang, maka itu pasti adalah sebagai balasan atas dosa-dosamu, dan bilamana engkau merasa sangat berat menahan kesabaran atas musibah tersebut, maka fikirkanlah beratnya seseorang yang menanggung kesabaran yang engkau menjadi penyebab musibah atasnya.

Fitnah Cinta

Anâ ditanya: “Kok bisa ya orang sebucin itu karena cinta, bahkan disakiti sekalipun masih memaafkan ?.”

Anâ: “kalau ana hanya bisa berdo’a agar dilindungi Allâh dari hal semacam itu, dan anâ gak bisa komentar lebih khawatir hal serupa mengenai anâ, lalu dengan sebab ucapan anâ, anâ akan melakukan hal serupa. Ketahuilah kita bisa mengomentari kehidupan orang lain yang pelik karena saat ini kita berada di posisi stabil, emosional waras, dan dalam keadaan aman. Andai kita berada di posisi yang sama belum tentu kita bisa istiqâmah dengan ucapan kita di saat waras.”

Kata para pujangga Arab:

“Cinta itu bagian dari penyakit gila”.

Kalau orang sedang gila maka akal mereka tak akan mampu menjangkau logika yang sehat.

Betapa banyak dengan sebab cinta orang melepaskan agama mereka, karena cinta betapa banyak manusia menjalin hubungan terlarang, dan karena cinta betapa banyak orang menjadi hamil di luar nikah.

Nasehat anâ:

“Berusahalah menghindari tempat-tempat yang dapat mendatangkan fitnah cinta, bila melihat orang sedang terfitnah oleh cinta maka banyak memohon perlindungan kepada Allâh, jangan banyak mencela mereka yang sedang diuji dengan fitnah cinta karena bisa saja suatu saat engkau akan diuji dengan hal serupa, dan nasehatilah mereka yang sedang terfitnah agar kuat untuk bangkit dari keterpurukan dan keluar dari fitnah, serta tidak menjatuhkan mereka, kemudian tutupilah aib mereka dan semoga Allâh menjagamu dari ketergelinciran serta menutupi aibmu tatkala dirimu tergelincir ke dalam suatu dosa”.

Ustadz Hanafi Abu Abdillah Ahmad

Musibah dan Pahala Kesabaran

Amal kita sedikit dan banyak yg kurang ikhlas dan nggak sesuai tuntunan. Dosa kita banyak, yg besar yg kecil, kepada Allah dan kepada orang lain.

Taubat kita cuma setengah-setengah, masih berat meninggalkan hawa nafsu. Allah beri musibah dan hal-hal buruk supaya dengan kesabaran dan keikhlasan kita Allah beratkan timbangan pahala kita.

Karena pahala sabar tidak ada batasnya.

Musibah yang Tak Disadari

Kebanyakan kita baru menyadari teguran dari Allah setelah diberi musibah berupa hilangnya sebagian kenikmatan duniawi: hilangnya harta benda, sakit, bencana alam, hingga kematian.

Tetapi langka dari kita yang sadar dengan teguran Allah berupa musibah hilangnya kenikmatan dalam ketaatan kepada Allah, Rasul-Nya, suami, orang tua dan ulil amri. Padahal ini musibah yang jauh lebih besar, karena berbuntut keselamatan di akhirat kelak.

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑