Prinsip Ahlus Sunnah dalam mencintai dan membenci adalah bahwa seseorang:
- Dicintai sesuai kadar keimanan, ketakwaan, ketaatan, dan kedekatannya dengan sunnah.
- Dibenci sesuai kadar kekufuran, kefasikan, kemaksiatan, dan kebid’ahannya.
Sehingga seseorang bisa saja dicintai secara parsial, dan juga dibenci secara parsial.
Adapun yang tidak memegang prinsip di atas, maka mereka kalau cinta ya cinta 100%, benci juga benci 100%. Kalau cinta seperti ngga ada salahnya. Kalau benci seperti nggak ada benernya.
Dan kadang kebencian itu hanya disebabkan perbedaan dalam satu dan dua masalah, yang itupun bukan pokok agama. Tapi sudah seperti jadi musuh yang tiap membaca namanya, atau melihat tulisannya sudah kesel dan bawaannya pengen mengomentari negatif terus. Padahal dulunya tidak seperti itu.
Mari introspeksi diri.
Ustadz Ristiyan Ragil Putradianto