Awal Mula Ketidaksetiaan Wanita

Awal mula ketidaksetiaan seorang wanita dan kerusakan lebih besar yang mengikutinya adalah, ketika dia berdandan dengan tabarruj, berharap dalam hatinya akan pujian dari lelaki ajnabi atas penampilannya

Penjual Cilok, Cewek dan Lalat

Penjual cilok lebih paham cara menjaga kualitas daganganya, dibanding kebanyakan wanita yang tak mau menjaga auratnya.

Penjual cilok selalu sadar bahwa salah satu cara menjaga kualitas cilok jualannya ialah dengan menjaga agar ciloknya tidak dihinggapi lalat. Ciloknya ditutup, demi menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen.

Namun anehnya banyak mbak mbak, atau teteh atau ukhti yang membiarkan betis, paha, bagian atas tubuhnya dihinggapi lalat di jalan jalan, warung warung, angkutan umum, sekolah dan lainnya.

Mereka abai bahwa bisa jadi lalat yang hinggap di pahanya itu sebelumnya hinggap di tumpukan sampah atau bangkai tikus.

Lebih parah lagi mereka seakan woles atau mungkin malah girang bila di anggota tubuh mereka hinggap pandangan lelaki nakal yang berusaha mengincipi putih pahanya dan mulus kulitnya.

Mungkinkah wanita wanita yang memamerkan auratnya tidak kawatir bila mereka bagaikan bunga bunga yang kehilangan madunya karena telah dijamah oleh kumbang kumbang liar, alias mereka tidak terjamin kualitasnya?

Mungkinkah cilok lebih penting untuk dijaga agar tidak dijamah lalat dibanding auratmu wahai kaum wanita?

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (surat al-ahzab 59.)

✍ Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri

Awal Mula Selingkuh

Tidak jarang selingkuh dimulai dari saling curhat curcol kepada istri/suami orang lain, dari simpati, lalu empati, lalu berbungalah rasa.

Terbesit pikiran dan godaan setan:
“Aduh seandainya suamiku/istriku seperti dia, enak dicurhatin, pengertian, penuh kasih sayang, lemah lembut, menerima apa adanya dan mau memberikan solusi”

Kaum muslimin hindarilah hal ini, meskipun curhat curcol langsung kepada ustadz/ah, apalagi ustadznya masih muda.

Solusinya adalah: diskusikan atau musyawarahkan dengan orang yang berilmu dan berpengalaman, wanita kepada ustadzah, laki-laki kepada ustadz.

Atau diskusikan kepada anggota keluarga, masih banyak solusi yang lain.

Semoga dijauhkan dari at-takhbib yaitu merusak rumah tangga orang lain.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻓْﺴَﺪَ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓً ﻋَﻠَﻰ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ

”Barang siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dari kami.”[HR. Ahmad]

Artikel http://www.muslimafiyah.com
(Asuhan dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK)

raehanulbahraen #kajiandrb #indonesiabertauhid #muslimafiyah #dakwahtauhid #videodakwah #ahlusunnah #muslim #muslimah

Menyepelekan Ikhtilat: Awal Mula Maksiat yang Dahsyat

Ukhti yang cantik-cantik…
Hati-hati yaaa, jaga diri..
Jangan sampai atas nama dauroh, rihlah, rapat, tugas kerja, dinas malam lalu menyepelekan ikhtilat campur baur laki perempuan. Setan itu lebih tergugah buat godain orang ngaji karena kalau jatuh dalam maksiat maka dampaknya dahsyat.


“Banyak madhorot yang seringnya dianggap sepele oleh kita, bahkan yang sudah ngaji. Pergaulan ikhtilat laki perempuan juga sering dianggap biasa dengan alasan “mau gimana lagi”.

Coba bayangkan jika seorang lelaki di tempat kerjanya campur dengan wanita…
“Terus kenapa? Ya mau bagaimana lagi?”
“Tuh, kan….antum belum apa-apa sudah terjebak “mau gimana lagi”. Akhi, mustahil wanita bekerja diluar dan bergaul sama banyak orang lalu nggak pake dandan! Laki juga sama! Coba kita bandingkan, saat di tempat kerja dengan banyak ketemu teman sekerja atau sekantornya itu berapa jam? Katakanlah 5 sampai 6 jam ngobrol diselingi canda-canda, ketawa bareng, dan mungkin lebih dari itu bagi yang tidak kenal ngaji, Wallahu A’lam, dan selama itu pula bisa saling lihat dengan tetap sama-sama rapi, wangi nggak ada bau terasi, plus nggak ada pemandangan daster sobek ditambah wajah ori alias original alias free dempul, lalu coba saat berada sama pasangannya di rumah dengan segala tetek-bengek urusan rumah!
5 jam di kantor serasa surga, Akhi!

Sampai ada perceraian suami istri juga karena istrinya kerja di kantor! Ada teman sekantornya laki-laki yang merusak rumah tangganya setelah terjadi konflik sekian waktu dan akhirnya bilang, saya siap menjadi suamimu! Kurang ajar, nggak?
Ada juga kasus lain akhirnya sampai naudzu billah keduanya berzina karena seringnya bertemu saat dinas malam!

Kita ini diuji oleh Allah, dan semoga bukan dihukum, dengan sikap kita yang seringnya menyepelekan nasihat Allah dalam Al-Qur’an, sekali lagi hanya karena kita beralasan darurat mau gimana lagi! Sedang kita tak pernah berusaha mengakhiri kondisi darurat kita. Darurat itu dibolehkan bila memenuhi syarat-syaratnya, tapi juga memiliki masa, tidak sepanjang hari dan selama-lamanya kita dalam kondisi darurat, kenapa? Karena orang ada yang akhirnya menikmati kondisi darurat karena boleh ini boleh itu yang pada asalnya dilarang dalam agama.
Kadang kita juga bermudah-mudah dalam urusan pergi Ikhwan akhawat bareng ke suatu tempat dengan alasan daurah, rihlah , rapat dan lain sebagainya, seakan sudah darurat. Padahal kalau nggak pergi juga nggak ada yang terancam nyawa, harta dan lain sebagainya.
Antum tahu nggak, salah satu rahasia yang tersimpan dalam semua kisah Adam dan iblis yang Allah sampaikan berkali-kali dan semuanya tentang dendam iblis kepada Adam hingga satu-satunya keinginan iblis adalah membuat Adam dan Hawa telanjang?”

“Wah, seru nih kayaknya..!”
“Bentar, sudah sendok terakhir nih….”
“Halah…bilang aja ente mau nambah lagi!”
(Bingung nih, pemirsah…antara nambah es kopyor semangkuk lagi apa mritilin gurame?)


(Fairuz Ahmad)


“Sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah.” (QS. an-Nisa:76)
“Sesungguhnya tipu daya wanita adalah besar.” (QS. Yusuf:28)

Fitnah Cinta

Anâ ditanya: “Kok bisa ya orang sebucin itu karena cinta, bahkan disakiti sekalipun masih memaafkan ?.”

Anâ: “kalau ana hanya bisa berdo’a agar dilindungi Allâh dari hal semacam itu, dan anâ gak bisa komentar lebih khawatir hal serupa mengenai anâ, lalu dengan sebab ucapan anâ, anâ akan melakukan hal serupa. Ketahuilah kita bisa mengomentari kehidupan orang lain yang pelik karena saat ini kita berada di posisi stabil, emosional waras, dan dalam keadaan aman. Andai kita berada di posisi yang sama belum tentu kita bisa istiqâmah dengan ucapan kita di saat waras.”

Kata para pujangga Arab:

“Cinta itu bagian dari penyakit gila”.

Kalau orang sedang gila maka akal mereka tak akan mampu menjangkau logika yang sehat.

Betapa banyak dengan sebab cinta orang melepaskan agama mereka, karena cinta betapa banyak manusia menjalin hubungan terlarang, dan karena cinta betapa banyak orang menjadi hamil di luar nikah.

Nasehat anâ:

“Berusahalah menghindari tempat-tempat yang dapat mendatangkan fitnah cinta, bila melihat orang sedang terfitnah oleh cinta maka banyak memohon perlindungan kepada Allâh, jangan banyak mencela mereka yang sedang diuji dengan fitnah cinta karena bisa saja suatu saat engkau akan diuji dengan hal serupa, dan nasehatilah mereka yang sedang terfitnah agar kuat untuk bangkit dari keterpurukan dan keluar dari fitnah, serta tidak menjatuhkan mereka, kemudian tutupilah aib mereka dan semoga Allâh menjagamu dari ketergelinciran serta menutupi aibmu tatkala dirimu tergelincir ke dalam suatu dosa”.

Ustadz Hanafi Abu Abdillah Ahmad

Wanita Tentara Syaithon

As-Syaikh ‘Abdurrazzâq Al-Badr hafizhahullâh berkata:
“Wanita yang bertabarruj (berdandan untuk dilihat lelaki yang tidak halâl baginya) adalah salah satu dari tentara Iblîs yang ia gunakan untuk merusak masyarakat.”


IG Penerjemah: @mencari_jalan_hidayah

Tambahan:

Pada wanita yang tabarruj kemungkinan besar terdapat suami yang dayyuts, dan suami dayyuts tidak masuk surga sebagaimana wanita yg tabarruj.

Tabarruj dan Tentara Iblis

As-Syaikh ‘Abdurrazzâq Al-Badr hafizhahullâh berkata:
“Wanita yang bertabarruj (berdandan untuk dilihat lelaki yang tidak halâl baginya) adalah salah satu dari tentara Iblîs yang ia gunakan untuk merusak masyarakat.”


IG Penerjemah: @mencari_jalan_hidayah

Istri Durhaka Facebookers Jaman Now

(Ummu Hafizh)

Saya belum pernah membaca status facebook seorang suami membeberkan aib dan cela istrinya NAMUN saya sangat banyak melihat kaum istri yang selalu mengumbar aib suami dan permasalahan rumah tangganya dibuat status facebook.

Faktanya……
Ada masalah sama suami curhat di facebook
Ngambek sama suami buat status facebook
Marah sama suami buat status facebook
Suami ada aib dibuat status facebook
Jadi tontonan orang permasalahan keluarga…
Jadi rusak kehormatan suami.
Jadi bahan gunjingan orang…
Jadi bahan candaan orang….
Pengunjung facebook bebas kritik suami, ejek suami, hina suami karena istri beberkan aib dan permasalahan rumah tangga dengan penuh cela distatus facebooknya.
Allaahul musta’an…

Istri model ini amat besar dosanya disisi Allah sebab hancurkan kehormatan dan harga diri suaminya, menyakiti hati dan perasaan suaminya dan akan mendapatkan doa laknat dari para bidadari di Syurga. Kelar hidup loo duhai istri jika didoakan buruk sama bidadari syurga…!

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُؤْذِى امْرَأَةٌ زَوْجَهَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ لاَ تُؤْذِيهِ قَاتَلَكِ اللَّهُ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكِ دَخِيلٌ يُوشِكُ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا

“Jika seorang istri menyakiti suaminya di dunia, maka calon istrinya di akhirat dari kalangan bidadari akan berkata:
“Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah mencelakakanmu sebab ia hanya sementara berkumpul denganmu. Sebentar lagi ia akan berpisah dan akan kembali kepada kami.” (HR. Tirmidzi no. 1174 dan Ibnu Majah no. 2014. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Duhai para istri yang suka umbar aib suami, Rasulullah memerintahkan menutupi aib sesama muslim, termasuk pasanganmu
Rasulullah Shalallaaahu alaihi wa salam bersabda, “Barang siapa menutupi (aib) seorang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR Muslim).

NB:

  1. Kehormatan seorang muslim itu lebih mulia dari Ka’bah yang mulia, ingatlah itu ketika kita ingin menjelekkan suami ataupun istri
  2. Hati-hatilah dari menjatuhkan kehormatan ataupun membuka aib seorang muslim.

Cermin Berbisik

Cermin berbisik kepadaku, “Berhias-hias diri di luar kehadiran kekasih adalah pengkhianatan…” (@Balqes75)

Translated oleh Hendra Wibawa Wangsa Wiguna

Jangan Percayai Feminist

Ladies, di barat, wanita memerdekakan diri dan tak melayani suami sebagaimana kita membangun konsep keluarga.
Maka suami di barat, juga tidak punya beban tanggung jawab harus mendengar, perhatian, peduli, dan mengurus istri.

Rumah bordil laku, PSK begitu memikat, kenapa? Karena mereka tahu cara melayani laki-laki, cara menyervis laki-laki.

Rumah makan laris, ramai pembeli, kenapa? Karena para chef tahu cara masak yang lezat untuk melayani pembeli.
Alfamart dan Indomaret menarik begitu banyak pembeli, padahal harganya tidak lebih murah dari Toko-Toko di pasar, kenapa? Karena kasirnya ramah dan bersahabat.

Di tempat kerja; energi, waktu dan pikiranmu di dedikasikan untuk pekerjaan, menjaga nama baik perusahaan/lembaga, kamu sigap dan tanggap dengan apapun perintah pimpinan, dan untuk itu semua, kamu mendapatkan upah/gaji.

Di rumah, kamu mendapatkan kemerdekaanmu, kamu mendapat perlindungan penuh dari laki-laki yang disebut suami, makananmu terjamin, pakaianmu dijamin, perawatanmu ditanggung, urusanmu dibantu, rumahmu disediakan, kendaraanmu diserviskan.

Lalu apakah tidak logis untuk semua pelayanan itu kamu memberikan layanan balik pada suami dengan menyenangkan ketika dipandang, bersegera ketika diminta melakukan sesuatu yang ma’ruf, menjaga kemaluan dan harta suami ketika dia tidak ada di rumah (?)

Kalau bicara rasionalitas, bukankah lebih logis kamu melakukan pelayananmu pada lelaki seperti itu yang juga ayah dari anak-anakmu ketimbang pada perusahaan/lembaga yang menuntut pelayanan darimu tetapi hanya memberikan feedback berupa gaji bulanan.
Jika kamu berpikir rasional, kamu menerima karyawan yang harus mengabdi pada perusahaan, kenapa kamu jadi tidak rasional untuk suami yang memberikanmu lebih dari sekedar apa yang perusahaan mampu berikan untukmu.

Ladies, jangan percayai feminist, mereka pendusta besar, mengacaukan konsep relasi keluarga dan tidak memberikan jalan keluar atau solusi apapun atas kacaunya rumah tangga, di barat sana kehidupan rumah tangga berjalan buruk.

Aly Raihan El Mishry

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑