Seorang isteri calon penghuni surga itu adalah isteri yang penuh dengan kasih sayang, yang banyak anaknya dan jika suaminya marah, segera mendatangi suaminya meminta maaf dan meminta keridhaannya.
Ada sebagian isteri yang memiliki sifat yang sangat tercela, cepat marah, suka membantah, membentak, membangkang dan zalim kepada suaminya. Begitu pula kepada anak-anaknya, seakan-akan tidak ada sifat belas kasihnya dan rasa sayangnya. Kalau dia marah dengan suaminya, bukannya dia yang datang meminta maaf kepada suaminya, padahal dia yang salah, tetapi suaminya yang mesti datang menghiba-hiba meminta maaf, supaya dunia menjadi tenang lagi dan terjadi perdamaian.
Disamping itu pula, tidak mau banyak anak, tidak mau repot dan disibukkan dengan mengurus anak, bahkan tidak mau punya anak sama sekali. Betul-betul bertentangan sekali dengan sifat isteri ahlul surga yang Nabi shallallahu alaihi wa sallam kabarkan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ الْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى
“Maukah aku beri tahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata, “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, asy- Syaikh Albani rahimahullah, no. 287).
AFM