Sedikit-Sedikit Curhat di Medsos

Berlatih untuk tidak banyak kisah tentang aktifitas pribadi di media sosial itu adalah baik. Sangat positif. Dan membiasakan diri menceritakan apa-apa yang terpikir atau terjadi pada diri di media sosial itu negatif. Saking terbiasanya, kesulitan lebih dulu ditumpahkan di media sosial, sebelum ke Allah. Itu pun kalau memang kemudian ke Allah.

Orang-orang tidak peduli tentang Anda. Meskipun begitu, mereka selalu ingin menyimak cerita Anda. Lihat bagaimana buruknya manusia. Tertarik menyimak namun tidak peduli.

Dikecualikan jika aktifitas Anda positif, seperti mengajar, membantu orang, menebar amanat donasi dan seterusnya, yang bisa menginspirasi dan menenangkan pihak donatur. Itu pun tetap perlu waspada. Karena hembusan riya itu kerapkali halus. Awalnya rajin karena tulus. Karena terlena dan merasa aman, riya berhembus.

Berlatihlah untuk meminimalisir kisah tentang diri. Terlebih jika tidak ada manfaatnya dan sebatas curahan hati.

Penyakit Syahwat dan Medsos

Syaitan mungkin butuh effort agak besar untuk memperdaya seorang ahlus sunnah agar menyembah mayat di dalam kubur, tapi syaitan amat mudah membuat seorang Ahlus Sunnah terjatuh dalam masalah hati, seperti dengki dan hasad, dan juga maksiat syahwat.

.

Bahkan tidak sedikit saya mengetahui, diantara Ahlus Sunnah menzinahi istri orang, atau menzinahi janda. Bahkan sebagiannya di-ustadz-kan. Saya tau langsung dari para korban. Biasanya di-iming-imingi akan dinikahi segera.

.

Makanya,
semenjak intensitas saya semakin besar menerima pasien konsultasi ruqyah syar’iyyah, mata saya semakin terbuka lebar, bahwa syaitan memang mudah menjeremuskan seorang ahlus sunnah dalam maksiat syahwat, sehingga saya selalu berdoa kepada Allah Ta’ala agar menjauhkan saya dari perzinahan dan mengistiqamahkan diatas Aqidah as-Salaf.

.

Wahai para orang tua, mudahkanlah anakmu menikah agar tidak jatuh pada perzinahan, dan wahai para istri, mudahkan lah suami kalian menikah lagi jika memang engkau tak mampu mengimbangi naluri syahwatnya, daripada jatuh pada perzinahan. Dan para suami, belajar lah cara memuaskan istri, karena mereka juga memiliki syahwat yang harus disalurkan, jangan sampai ia menyalurkannya pada laki-laki lain. Wa iyyadzubillah

.

Setelah saya pelajari dan analisa, para istri yang bermudah-mudahan bercanda dgn laki-laki ajnabi di medsos, itu mudah diperdaya untuk dizinahi, dan laki-laki yang mudah menebar pesona di sosial media seperti berani mencandai istri orang atau menggombali gadis di medsosnya, sudah ada satu indikator bahwa ia memiliki penyakit syahwat.

Jika yang “public” saja liar seperti itu, jangan harap yang “private” bisa kalem, bahkan bisa jadi memang predator asli berbalut keshalihan.

.

Akhuukum Fillah
~al Faqiir Abu Musa al-Fadaniy

Wahai Wanita, Waspadalah dengan Foto-fotomu di Medsos

Semakin banyak pandangan lelaki yang tergiur denganmu (jika sengaja pamer kecantikan/keindahan tubuh dan tampil menggoda) semakin bertumpuk pula dosa-dosamu


Semakin sang lelaki mengkhayalkanmu, semakin berhasrat denganmu maka semakin bertumpuk pula dosa-dosamu


Janganlah anda menyangka senyumanmu yang kau tebarkan secara sembarangan tidak akan ada pertanggungjawabannya kelak


Bisa jadi senyumanmu sekejap menjadi bahan lamunan seorang lelaki yang tidak halal bagimu selama berhari-hari apalagi keelokan tubuhmu


Bayangkanlah, betapa bertumpuk dosa-dosa para artis dan penyanyi yang aurotnya diumbar di hadapan ribuan bahkan jutaan para lelaki


Jika anda menjaga kecantikanmu dan kemolekan tubuhmu hanya untuk suamimu, maka anda kelak akan semakin cantik dan semakin molek di surga Allah


Akan tetapi jika anda umbar kecantikanmu dan kemolekanmu maka ingatlah itu semua akan sirna dan akan lebur di dalam liang lahad menjadi santapan cacing dan ulat


Dan di akhirat kelak bisa jadi berubah menjadi bahan bakar neraka jahannam …!

Wallahu A’lam

(Tulisan seseorang yang semoga Allah menjaganya)

Agar Tidak Ada Pelakor Di Antara Kita

Sebenarnya andai kita menerapkan adab-adab Islam dengan baik, maka rumah tangga akan langgeng dan jauh dari yang namanya pelakor.

Maka terapkanlah adab-adab Islam dalam berinteraksi terhadap lawan jenis yang bukan mahram:

  • Menundukkan pandangan

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menundukkan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS. An Nur: 30-31).

  • Tidak bersentuhan baik langsung maupun dengan pelapis

لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ

“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya (bukan mahramnya)” (HR. Ar Ruyani dalam Musnad-nya, 2/227,dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 1/447).

  • Tidak berdua-duaan

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ

“Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan perempuan kecuali dengan ditemani mahramnya” (HR. Bukhari no. 5233 dan Muslim no. 1341).

Termasuk berkomunikasi berdua melalui japri tanpa ada kebutuhan.

  • Tidak bercampur-baur antara lelaki dan wanita yang membuat mudah sekali berpandang-pandangan atau bersentuhan. Sebagaimana dilarangnya berdua-duaan.
  • Wanita tidak melembut-lembutkan suara ketika berbicara dengan lawan jenis, termasuk suara yang bisa dianggap lucu, ayu, imut dan semisalnya

فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا

“maka janganlah kamu menundukkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik” (QS. Al Ahzab: 32)

  • Berbicara dan memenuhi suatu keperluan dari balik tabir jika memungkinkan

وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka” (QS. Al Ahzab: 53).

  • Senantiasa ingat bahaya fitnah wanita, baik wanita yang belum bersuami maupun yang sudah bersuami

ما تَركتُ بَعدي فِتنَةً أضرَّ على الرجالِ منَ النساءِ

“Tidaklah ada sepeninggalku fitnah (cobaan) yang paling berbahaya bagi lelaki selain fitnah (cobaan) terhadap wanita” (HR. Al Bukhari 5096, Muslim 2740).

  • Berbicara dengan lawan jenis seperlunya jika dibutuhkan saja. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mewasiatkan agar kita waspada terhadap fitnah wanita.

فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ

“Berhati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama yang menimpa Bani Israil adalah dari wanita” (HR. Muslim no. 2742).

  • Tidak saling tertawa, interaksi yang terlalu akrab, canda ria, dan semacamnya yang menimbulkan bekas di hati dan dapat menimbulkan desiran-desiran syahwat. Karena ini tidak sejalan dengan sabda Nabi: “berhati-hatilah terhadap wanita!”
  • Wanita ketika safar wajib bersama mahramnya

لا تسافرُ المرأةُ إلا مع ذي محرمٍ

“Tidak boleh seorang wanita bersafar kecuali bersama mahramnya” (HR. Bukhari no. 5233 dan Muslim no. 1341).

  • Tidak pasang foto di medsos. Terutama bagi wanita. Karena tidak sejalan dengan perintah untuk menundukkan pandangan.

Semoga bermanfaat.

@fawaid_kangaswad

(Ustadz Yulian Purnama)

Wanita dan Serigala Medsos

Nasehat Untuk Ukhti Muslimah Agar Hati-Hati Dari Serigala

ﻗﺎﻝ ﺍلشيخ ﻋبد الرزاق البدر حفظه الله :
ﻛﻢ ﻣﻦ ﺍﻣﺮﺃﺓ مؤﻣﻨﺔ ﺻﺎلحة ﻋﻔﻴﻔﺔ شَرﻳﻔﺔ ﺗﻌﻴﺶ بينَ ﺃﺳﺮﺗﻬﺎ ﻓﻲ ﺇﻳﻤﺎﻥ ﻭ ﺗﻘﻮﻯ ﻭ ﺻﻼﺡ فجاﺀﻫﺎ ﺫئبٌ من ﺍﻟﺬﺋﺎﺏ ؛ ﻓﺄفسدﻫﺎ ﺑﻠﺴﺎنه ! ﻭ ﺃﺧﺬ – ﺇما ﻋﺒﺮ ﺍﻟﻬﺎتف ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ – يُحدﺛﻬﺎ ﺑﻜﻼﻡ ﺭﻗﻴﻖ ﻭ ﺃﻟﻔﺎﻅ مُغرﻳﺔ ،، ﻓﺄفسَد ﻋﻠﻴﻬﺎ عفّتها ﻭ شَرفها ﻭ ﻛﺮﺍمَتها .
[ ﻣﻮﻋﻈﺔ ﺍلنّساﺀ ( ﺹ 42 ) ]

As-Syaikh ‘Abdurrazzâq Al-Badr hafizhahullâh berkata:
“Berapa banyak wanita mu’minah, shâlihah, ‘afîfah (yang terjaga kehormatannya), syarîfah (wanita mulia) yang hidup di tengah keluarganya dalam keadaan imân, taqwâ, dan shalâh (baik-baik), lalu datang kepadanya salah satu dari serigala, kemudian ia merusaknya dengan lisânnya, dan ia pun mengambil mungkin via HP, atau yang lainnya, ia pun berbicara kepadanya dengan ucapan yang lemah lembut, dan lafazh-lafazh yang memikat, lalu ia pun merusak ‘iffahnya, kemuliaannya, dan karâmahnya.”

[Mau’izhatun Nisâ’ hal 42]
IG: @mencari_jalan_hidayah

Teruntuk: Ciwi-Ciwi

Jika elo masih bodoh dalam perkara agama, setidaknya elo masih bisa menghargai dan menghormati diri elo sendiri sebagai seorang Muslimah serta hakikat tujuan syariat hijab dan niqab.
.
Bukannya elo malah mengumbar selfie agar dilihat dan terlihat banyak orang yang bukan mahram elo. Itu sama saja elo ngerendahin dan melecehkan diri elo sendiri sebagai seorang Muslimah dengan harga murah dan hakikat tujuan syariat hijab serta niqab.
.
Juga, bukannya elo joget-joget di video seperti barisan wanita jahiliyyah. Itu sama saja elo ngerendahin dan melecehkan diri elo sendiri sebagai seorang Muslimah dengan harga murah dan hakikat tujuan syariat hijab serta niqab.
.
Jangan marah, baik sekarang ataupun kelak, kalau banyak orang yang akan merendahkan dan melecehkan elo sepanjang kehidupan elo, karena balasan sesuai dengan amal.
.
Sudah bodoh, sudah tidak bisa menghormati dan menghargai diri sendiri sebagai seorang Muslimah ditambah tidak menghormati hakikat tujuan syariat hijab serta niqab.
.
Kalau elo emang Muslimah, mana rasa malu elo ?
.
Jangan juga elo bilang “Cewe selalu benar dan ngga bisa dilawan”. Pikir pake otak elo yang paling waras, kenapa penghuni neraka itu kebanyakan perempuan dan kenapa pengikut Dajjal kebanyakan kaum perempuan.
.
Atha bin Yussuf

WA Group Alumni dan Mudharatnya

Mengherankan memang kebanyakan grup-grup reuni itu isinya stiker-stiker tak senonoh, aurat wanita, atau stiker b4nc! yg tak lucu sama sekali, dan itu diposting berulang-ulang.
Padahal di grup itu bercampur baur laki-laki dan perempuan yg sama-sama sudah berumah tangga.

Dimana kemuliaan para wanita?
Dimana penjagaan suami terhadap istri?
Dimana nilai intelektualmu? Kan udah pada sekolah?
.
Maka belajarlah ilmu syar’i kawan agar engkau tahu mana yang baik mana yg buruk. Karena baik atau tidaknya kelakuanmu itu keluar dari nilai-nilai adab dan akhlakmu sebagai muslim dan muslimah yang baik, bukan atas ijazah sekolahmu

Dan ingat teman karib akan jadi musuh pada hari kiamat, Allah berfirman,

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67)

KALAU TIDAK BISA MEMBERIKAN KEBAIKAN PADA GRUP-GRUP REUNI SEKOLAHAN, SEBAIKNYA KELUAR SAJA.

Semoga Allah memberi taufiq pada semua.

Alex Abu Usaid

Hapus Fotomu di Sosmed

Umur itu tidak ada yang tahu, renungi nasehat ini selalu apalagi kaum wanita yg masih ada foto auratnya di sosmed.

Sebagai pelajaran; sering sekali temen wanita saya khususnya teman penyanyi wanita saya tahu-tahu meninggal tanpa sempat taubat nasuha, tanpa sempat menutup aurat, kemudian temen-temannya yg jahil beramai-ramai ngeshare sebanyak-banyaknya akun dan foto-foto auratnya itu dengan dalih ucapan belasungkawa. Miris banget.. kalau tak mau disebut tragis.

Kita tak tahu apakah itu bagian dari hukuman Allah dengan terumbarnya aib dan bertambahnya dosanya pasca meninggalnya, wallahu a’lam, karena kalau dia semasa hidupnya berusaha menghapus foto-foto auratnya maka insyaAllah, Allah akan menolongnya menutup aib-aibnya dan menghentikan dosa jariyahnya. Bayangin sebanyak apa orang melihat fotonya itu di sosmed, segitu juga bertambah dosanya, padahal di alam barzah itu dia sangat membutuhkan tabungan amal kebaikan.

Maka para wanita sebaiknya foto-fotonya dihapus saja. Jika bisa dihapus semua itu lebih baik, kalau sayang dihapus minimal simpan di galeri hp saja, yg penting jangan di sosmed. Jangan bangun sumber dosa jariyahmu sendiri, siksa Allah itu sangat keras.

Semoga Allah memberi taufiq dan hidayah

Alex Abu Usaid

Cukup Nama dan Tulisanmu, Bukan Foto Cantikmu

Cukup nama dan tulisanmu saja yang bertebaran di medsos, tidak foto cantikmu.
Tulisan yang bermanfaat untuk banyak orang yang dapat menuai banyak kebaikan, hingga ragaum sudah tiada tulisanmupun masih membekas, dan sekali lagi bukan foto cantikmu, agar manfaat pula bagi akhiratmy , bukan petaka penambah siksa dalam kuburmu, karena sesungguhnya setiap anggota tubuh akan dihisab dan bersaksi.

(Ibnu Mustaman)

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑